Beranda » KETIDAK PROFESIONALAN PANITIA, HAK SISWA UNTUK BERPARTISIPASI TERABAIKAN

KETIDAK PROFESIONALAN PANITIA, HAK SISWA UNTUK BERPARTISIPASI TERABAIKAN

Ketidak profesionalan Panitia, Hak Siswa untuk Berpartisipasi Terabaikan

 

Jendelanusanews.com Surabaya, 17 Januari 2025 – Event olahraga yang diselenggarakan oleh Sekolah Muhammadiyah Surabaya di Tower Smamda Cub, Jalan Pucang Adi, menciptakan polemik yang mengecewakan banyak pihak.

 

Acara yang seharusnya menjadi ajang pengembangan bakat dan karakter siswa ini justru diwarnai ketidakprofesionalan panitia yang membuat sejumlah siswa terpaksa dikeluarkan dari daftar peserta secara sepihak.

 

Keputusan Sepihak yang Kontroversial Beberapa siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA Muhammadiyah yang telah mendaftar dan mendapatkan kartu peserta tiba-tiba dilarang mengikuti acara hanya sehari sebelum pelaksanaan.

 

Keputusan ini disebut-sebut sebagai dampak dari konflik internal di antara dua kubu organisasi yang terlibat dalam kepanitiaan.

 

Saya sangat kecewa. Konflik antarorganisasi seharusnya tidak melibatkan anak-anak. Mereka hanya ingin berpartisipasi dan menampilkan yang terbaik, tetapi malah menjadi korban,” ujar Pak Roy,

 

Kekecewaan Orang Tua

Orang tua siswa juga mengungkapkan kekecewaan mendalam. Salah satu wali murid, inisial “S”, menceritakan bagaimana anaknya yang masih duduk di kelas 3 SD menangis saat mengetahui dirinya tidak bisa ikut serta meski telah berlatih keras.

 

Anak saya sudah bersemangat dan rajin berlatih. Ketika diberitahu tidak bisa ikut tanpa alasan yang jelas, dia sangat terpukul. Ini tidak hanya merugikan secara emosional, tetapi juga berdampak pada mentalnya,” ungkap “S”.

 

Upaya Solusi yang Gagal Diskusi antara pihak sekolah, panitia, orang tua siswa, dan tokoh masyarakat sempat dilakukan untuk mencari solusi. Salah satu opsi yang diajukan adalah mengizinkan siswa tetap berpartisipasi dengan pendampingan orang tua atau guru. Namun, pada malam hari, keputusan akhir dari pihak sekolah tetap mengecewakan. Anak-anak yang dilarang tetap tidak diizinkan ikut dengan alasan yang tidak transparan.

 

Kritik terhadap Profesionalisme Panitia Ketidakprofesionalan panitia menjadi sorotan utama dalam kasus ini. Manajemen acara dinilai buruk karena keputusan sepihak ini disampaikan mendadak, hanya sehari sebelum acara dimulai.

 

Selain itu, konflik internal organisasi yang seharusnya tidak melibatkan siswa justru menjadi alasan utama terhambatnya partisipasi mereka.

 

Harapan untuk Perbaikan Orang tua siswa dan tokoh masyarakat berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi pihak sekolah dan panitia untuk lebih profesional dalam menyelenggarakan acara di masa depan.

 

Kegiatan seperti ini seharusnya menjadi ajang membangun karakter, bukan malah merusak mental anak-anak. Semoga ke depan tidak ada lagi kejadian serupa,” ujar salah satu orang tua siswa.

 

Acara yang seharusnya menjadi momen kebanggaan ini kini meninggalkan luka bagi siswa dan orang tua yang merasa hak mereka untuk berpartisipasi telah diabaikan.(Yudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *